Cegah Flu Burung Jadi Ancaman Masyarakat
- Admin
- Jan 13
- 1 min read
INFEKSI saluran pernapasan akut (ISPA) dilaporkan merebak di sejumlah negara. Kementerian Kesehatan RI pun meresponsnya dengan mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap Flu Burung dan ISPA. Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi Tjandra Yoga Aditama menegaskan pentingnya implementasi konsep one health, yaitu pendekatan terpadu yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. “Kini juga jadi saat yang tepat untuk lebih kuat mengimplementasikan konsep one health di negara kita,” ujar Tjandra di Jakarta, kemarin.
Menurut Tjandra, langkah Kementerian Kesehatan sangat penting ketika mengeluarkan surat edaran di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), khususnya yang disebabkan oleh virus influenza A dan human metapneumovirus (HMPV) yang dilaporkan meningkat di Tiongkok.
"Akan baik bahwa di kalangan peternakan kita bukan hanya waspada terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK), tetapi juga mengadakan analisis dan surveilans tentang kemungkinan H5N1 (flu burung) pada hewan di negara kita,” sarannya. Terkait dengan flu burung, Tjandra menjelaskan bahwa analisis genomik pertama GISAID pada 2025 menyoroti kasus flu burung H5N1 clade 2.3.4.4b di Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa Center of Disease Control (CDC) Amerika Serikat telah melaporkan analisis genomik pada kasus di Negara Bagian Louisiana, yang mana ditemukan perubahan yang berpotensi meningkatkan kemampuan virus H5N1 menginfeksi saluran pernapasan atas manusia. “Dilaporkan sudah ada 66 kasus manusia di Amerika Serikat, satu kasus kematian akibat H5N1 itu pada seorang berusia 65 tahun dengan komorbid,” ungkapnya. Menurutnya, publikasi GISAID terkait dengan H5N1 menekankan pentingnya kesiapan global dalam akses vaksin dan antivirus untuk manusia serta hewan, serta peningkatan kemampuan deteksi dan pengendalian wabah.
Comments